Kuis Hadiah Seks Gratis

Category: Humor Dewasa

Seorang Bos bersama supirnya pergi untuk isi bensin di Pompa Bensin. Di SPBU itu tertulis: "ISI BENSIN IKUTI QUIZ, HADIAHNYA SEKS GRATIS!". Si Bos minta mobilnya diisi penuh. Setelah selesai membayar, dia bilang sama supirnya, "Wah, kuisnya boleh juga, kita coba, yuk!."

Jawab sang supir: "Ah, jangan Bos, paling juga bohong..."
Tapi sang Bos tetap ngotot untuk ikut.

Bos: "Mas, saya ikutan dong kuisnya...!"
Petugas: "Boleh, Pak! Caranya gampang, coba bapak tebak 1 angka
antara 1 sampai 10, yang ada di pikiran saya sekarang..."

Bos (setelah berpikir lama): "Lima!!"
Petugas: "Wah sayang sekali, Pak... baru saja saya pindah ke angka lain! Coba satu kali lagi, Pak..!"

Bos (sambil nafsu): "Tujuh!!"
Petugas: "Wah, hampir tepat, Pak. Tadinya saya mau tujuh, tapi nyatanya tiga. Tapi, nggak apa² Pak, lain kali Bapak boleh coba lagi."

Dalam perjalanan pulang ...
Sopir: "Tuh, saya bilang apa Bos...! Mereka cuma nipu kan, Bos.."
Bos: "Ah, siapa bilang??? Istri saya bilang, dia menang sepuluh kali bulan lalu...! Pada tebakan pertama lagi..."

http://ketawa.com/humor-lucu/det/6643/kuis_hadiah_seks_gratis.html

Daftar Undangan PerkawinanQu

		Daftar Undangan Perkawinanku No. Nama Alamat 1 Johan Pryono Ds Wonosegoro 01/05,Boyolali 2 Fajar Romadhoni Dukuh Gayam 02/10,Sukoharjo 3 Gesit Oktiawan Dukuh Gayam 02/10,Sukoharjo 4 Anang Sartoto Dukuh Gayam 02/10,Sukoharjo 5 Fajar Fery Nusukan 05/02,Banjarsari,Solo 6 Arief Febriyanto Ds.Gremet 01/08,Boyolali 7 Rony Kurnawan Karang Tengah Rt01/06, Widoro, Sidoharjo 8 Sujanto Baki 01/05,Sukoharjo 9 Waluyo Dukuh Gayam 02/10,Sukoharjo 10 La'ban Adi Ds.Gremet 01/08,Boyolali 11 Eko Setiawan Dukuh Gayam 02/10,Sukoharjo 12 Muhammad Isna Nusukan 05/02,Banjarsari,Solo 13 Puput Setyawan Baki 01/05,Sukoharjo 14 Bayu Purnomo Gandekan 03/06,Solo 15 Dwi Purnomo Jatipuro 09/08,Wonogiri 16 Rozi Faizal Ds.Gremet 05/08,Boyolali 17 Afrizal Sambirejo 01/04,Sragen 18 Ainul.Huri Sambirejo 01/04,Sragen 19 Budi Utomo Gemolong 03/08,Sragen 20 Budi Raharjo Gemolong 03/08,Sragen 21 Dwi Saputra Gemolong 03/08,Sragen 22 Reza Jatmiko Gemolong 03/08,Sragen 23 Joko Sukarno Gemolong 03/08,Sragen 24 Teguh Saputro Gemolong 03/08,Sragen 25 Rika Ardi Gemolong 03/08,Sragen 26 Jono Gawok 03/05,Boyolali 27 Waahyu Tri Nugraha Gawok 03/05,Boyolali 28 Wahyu Eka Gawok 03/05,Boyolali 29 Yoga Adi Gawok 03/05,Boyolali 30 Ari Setiawan Gawok 03/05,Boyolali 31 Dias Dwi Clolo 05/19,Banjarsari,Surakarta 32 Agus Eko Clolo 05/19,Banjarsari,Surakarta 33 Andik Susilo Clolo 05/19,Banjarsari,Surakarta 34 Andik Odang Clolo 05/19,Banjarsari,Surakarta 35 Hendri Gunawan Kopen 04/09,Karanganyar 36 Dina Nur Pucang Sawit 02/01,Surakarta 37 Lindawatii Ngadisono 03/01,Surakarta 38 Aprilia Tanjung Kembar 01/09,Surakarta 39 Susan Erika Clolo 05/19,Banjarsari,Surakarta 40 Elia Mediawati Tanjung Kembar 01/09,Surakarta 41 Ratna Setiawati Clolo 05/19,Banjarsari,Surakarta 42 Erika Putri Clolo 05/19,Banjarsari,Surakarta 43 Fransisca Ines Tegal Rejo 02/01,Surakarta 44 Fransisca Linda Tegal Rejo 02/01,Surakarta 45 Siischa Putri Apriliani Tegal Rejo 02/01,Surakarta 46 Putri Wahyuningsih Tegal Rejo 02/01,Surakarta 47 Sischa Elen Tegal Rejo 02/01,Surakarta 48 Devina Tanjung Kembar 01/09,Surakarta 49 Nila Putik Ngadisono 03/01,Surakarta 50 Anggun Widyasari Ngadisono 03/01,Surakarta 51 Alena Putri Ngadisono 03/01,Surakarta 52 Liliana Natsir Ngadisono 03/01,Surakarta 53 Andriya Sari Ngadisono 03/01,Surakarta 54 Nisa Putri Ngadisono 03/01,Surakarta 55 Paidi Tanjung Kembar 01/09,Surakarta 56 Sumanto Clolo 05/19,Banjarsari,Surakarta 57 Lestari Dwi Clolo 05/19,Banjarsari,Surakarta 58 Riyanti Clolo 05/19,Banjarsari,Surakarta 59 Kariman Clolo 05/19,Banjarsari,Surakarta 60 Sardi Clolo 05/19,Banjarsari,Surakarta 61 Parjono Clolo 05/19,Banjarsari,Surakarta 62 Sri Sumyarsih Clolo 05/19,Banjarsari,Surakarta 63 Ambizal Clolo 05/19,Banjarsari,Surakarta 64 Taufik Permadi Clolo 05/19,Banjarsari,Surakarta 65 Riyadi Dukuh Gayam 02/10,Sukoharjo 66 Rukiyem Dukuh Gayam 02/10,Sukoharjo 67 Deni Permana Dukuh Gayam 02/10,Sukoharjo 68 Satriyo Putra Dukuh Gayam 02/10,Sukoharjo 69 Andik Firmansyah Dukuh Gayam 02/10,Sukoharjo 70 Alex Pulalo Dukuh Gayam 02/10,Sukoharjo 71 Anis Amelia Dukuh Gayam 02/10,Sukoharjo 72 Taufk Hidayat Dukuh Gayam 02/10,Sukoharjo 73 Sony Kurnyawan Dukuh Gayam 02/10,Sukoharjo 74 Markis Kido Dukuh Gayam 02/10,Sukoharjo 75 Pia Jubaeda Dukuh Gayam 02/10,Sukoharjo 76 Yuni Setyaningsih Tegal Rejo 02/01,Surakarta 77 Erlina Tegal Rejo 02/01,Surakarta 78 Sarno Tegal Rejo 02/01,Surakarta 79 Slamet Tegal Rejo 02/01,Surakarta 80 Wijianti Tegal Rejo 02/01,Surakarta 81 Darmono Tegal Rejo 02/01,Surakarta 82 Parmanto Tegal Rejo 02/01,Surakarta 83 Nia Cahya Tegal Rejo 02/01,Surakarta 84 Sumarni Tegal Rejo 02/01,Surakarta 85 Rudi Widodo Tegal Rejo 02/01,Surakarta 86 Catrin Wilson Tegal Rejo 02/01,Surakarta 87 Tamara Blesensky Tegal Rejo 02/01,Surakarta 88 Caty Sharon Tegal Rejo 02/01,Surakarta 89 Rianty Tegal Rejo 02/01,Surakarta 90 Dian Sastro Tegal Rejo 02/01,Surakarta 91 Yuni Shara Tegal Rejo 02/01,Surakarta 92 Krisdayanti Clolo 05/19,Banjarsari,Surakarta 93 Titi Djyanti Clolo 05/19,Banjarsari,Surakarta 94 Bunga Citra Clolo 05/19,Banjarsari,Surakarta 95 Andin Rukmini Clolo 05/19,Banjarsari,Surakarta 96 Soekarno Clolo 05/19,Banjarsari,Surakarta 97 Andika Dwi Clolo 05/19,Banjarsari,Surakarta 98 Tri Wijayanto Clolo 05/19,Banjarsari,Surakarta 99 Megawati Clolo 05/19,Banjarsari,Surakarta 100 Mila Kusuma Clolo 05/19,Banjarsari,Surakarta

Kerusuhan Mei 1998

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Kerusuhan Mei 1998 adalah kerusuhan yang terjadi di Indonesia pada 13 Mei - 15 Mei 1998, khususnya di ibu kota Jakarta namun juga terjadi di beberapa daerah lain. Kerusuhan ini diawali oleh krisis finansial Asia dan dipicu oleh tragedi Trisakti di mana empat mahasiswa Universitas Trisakti ditembak dan terbunuh dalam demonstrasi 12 Mei 1998.

Pada kerusuhan ini banyak toko-toko dan perusahaan-perusahaan dihancurkan oleh amuk massa — terutama milik warga Indonesia keturunan Tionghoa^[1]. Konsentrasi kerusuhan terbesar terjadi di Jakarta, Bandung, dan Surakarta. Terdapat ratusan wanita keturunan Tionghoa yang diperkosa dan mengalami pelecehan seksual dalam kerusuhan tersebut^[2][3]. Sebagian bahkan diperkosa beramai-ramai, dianiaya secara sadis, kemudian dibunuh. Dalam kerusuhan tersebut, banyak warga Indonesia keturunan Tionghoa yang meninggalkan Indonesia. Tak hanya itu, seorang aktivis relawan kemanusiaan yang bergerak di bawah Romo Sandyawan, bernama Ita Martadinata Haryono, yang masih seorang siswi SMU berusia 18 tahun, juga diperkosa, disiksa, dan dibunuh karena aktivitasnya. Ini menjadi suatu indikasi bahwa kasus pemerkosaan dalam Kerusuhan ini digerakkan secara sistematis, tak hanya sporadis.

Amuk massa ini membuat para pemilik toko di kedua kota tersebut ketakutan dan menulisi muka toko mereka dengan tulisan "Milik pribumi" atau "Pro-reformasi". Hal yang memalukan ini mengingatkan seseorang kepada peristiwa Kristallnacht di Jerman pada tanggal 9 November 1938 yang menjadi titik awal penganiayaan terhadap orang-orang Yahudi dan berpuncak pada pembunuhan massal atas mereka di hampir seluruh benua Eropa oleh pemerintahan Jerman Nazi.

Sampai bertahun-tahun berikutnya Pemerintah Indonesia belum mengambil tindakan apapun terhadap nama-nama besar yang dianggap provokator kerusuhan Mei 1998. Bahkan pemerintah mengeluarkan pernyataan berkontradiksi dengan fakta yang sebenarnya yang terjadi dengan mengatakan sama sekali tidak ada pemerkosaan massal terhadap wanita keturunan Tionghoa disebabkan tidak ada bukti-bukti konkret tentang pemerkosaan tersebut.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kerusuhan_Mei_1998